Wendell Lira. (http://www.goal.com/)
Jalan hidup seseorang memang tidak bisa diketahui orang lain. Begitu pun yang dialami Wendell Lira. Masih ingat kan Anda dengan pria asal Brasil ini?
Lira sempat merasakan karier sebagai pemain sepakbola sejak usia belia. Namun, tidak seperti pemain sepakbola asal Brasil lainnya yang bisa bermain di kub elite dunia, Lira tak sekalipun merasakan itu.
Bahkan, bisa dibilang karier sepakbolanya mandek. Sebagai seorang penyerang, dia hanya bisa mencetak enam gol selama 2007 sampai 2016 di 10 tim yang pernah dibelanya, sebelum dia memutuskan untuk pensiun.
Namun, dari golnya yang sedikit itu, dia bisa dikenal di seluruh dunia. Sebab, salah satu dari golnya terpilih meraih penghargaan Puskas Award 2015, mengalahkan bintang Barcelona, Lionel Messi.
Gol itu tercipta ketika Wendell berkostum Goianesia melawan Atletico-GO. Saat menerima penghargaan itu di Gala FIFA, Lira malah sudah berganti seragam tim. Ia tampil untuk klub Vila Nova.
"Saya mendefinisikan hidup dalam dua mimpi, yang pertama adalah mimpi mungkin dan yang berikutnya adalah mimpi yang hampir tidak mungkin," kata Lira kepada Globo Esporte
“Salah satu mimpi saya adalah menjadi pemain profesional dan memiliki prestasi. Tapi, hal itu berat karena dalam sepakbola Brasil, sulit untuk menjadi profesional. Bahkan, 95 persen pemain sepakbola di Brasil mengalami kesulitan. Saya berkecimpung selama 15 tahun di sepakbola, dan sudah menjalani masa yang baik dan suram," ujarnya
Beberapa bulan berlalu sejak prestasi luar biasanya itu, Wendell Lira memutuskan pensiun dari sepakbola. Dia banting setir dengan memilih profesi sebagai video gamer.
“Saya memiliki saat-saat yang menyenangkan yang tidak akan pernah dilupakan. Saya bermain bersama bintang-bintang ternama. Saya bahagia menjadi pria yang benar-benar meraih sesuatu di sepakbola," ucap Lira
“Dan saya mempunyai mimpi menjadi seorang gamer, saya selalu punya keinginan untuk menghidupkan mimpi tersebut. Nyaris mustahil, pensiun dari sepakbola pro untuk hidup sebagai seorang gamer, tapi Tuhan memberi saya kesempatan. Ini bukan akhir mimpi. Bahkan, Tuhan telah memberikan saya peluang untuk menjalani pekerjaan baru ini, sebagai kelanjutan hidup, menjadi bahagia, dan menikmatinya dengan senyuman," katanya
Pria kelahiran 7 Januari 1989 ini telah menunjukkan diri sebagai gamer sejati. Dia pernah menumbangkan juara FIFA Interactive World Cup 2015, Abdulaziz Alshehri, dengan skor 6-1.
FIFA, sebagai organisasi induk sepakbola dunia, memang menyediakan wadah untuk para penggila game PlayStastion dan Xbox agar bisa berkompetisi. Kejuaraan game online ini diberi nama FIFA Interactive World Cup, dan sudah diselenggarakan sejak 2004.
FIFA menggandeng EA Sports dan Sony Computer Entertainment untuk menyelenggarakan Piala Dunia 'virtual' ini. Setiap tahun, kejuaraan ini akan diselenggarakan dengan tuan rumah yang berbeda.
Sejak penyelenggaraan perdana di Swiss, terhitung lebih dari 1,9 juta orang ambil bagian untuk berkompetisi, dan lebih dari 5 juta orang ambil bagian secara rutin sejak 2009. Dengan turnamen game berskala global ini, Guinness World Record memberikan predikat sebagai Turnamen Game Online Terbesar di Dunia. (one)
Peraih Puskas Award Pilih Jadi Atlet PlayStation
Tags